MAKALAHKU: bab 1Tradisi Mandi Safar Dalam Prespektif Aqidah Islam Studi Kasus Desa Kota Jin Utara Kecamatan Atinggola,

SELAMAT DATANG DAN SEMOGA BERMANFAAT

Sunday, February 25, 2018

bab 1Tradisi Mandi Safar Dalam Prespektif Aqidah Islam Studi Kasus Desa Kota Jin Utara Kecamatan Atinggola,


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar  Belakang Masalah
Indonesia merupakan suatu negara yang kaya akan keanekaragaman kebudayaannya. Dimana Kebudayaan yang hidup pada suatu masyarakat, pada dasarnya merupakan gambaran dari pola pikir, tingkah laku, dan nilai yang dianut oleh masyarakat yang bersangkutan.[1] Hal inilah yang membedakan Negara Indonesia dengan Negara-negara  yang  lain. Sebagaimana diketahui bersama bahwa Budaya yang tersebar di Indonesia adalah hasil kecerdasan dari  masyarakatnya sendiri , baik itu adat istiadat, bahasa, kepercayaan, bahkan tradisi itu sendiri.
Dengan begitu banyaknya ragam kebudayaan yang di miliki oleh Negara Indonesia telah menandakan bahwa inilah salah satu wujud dari Negara. Suatu Negara tidak  akan menjadi besar jika tidak  mengetahui jati diri dari budaya tersebut. Begitupun sebaliknya tanpa adanya kebudayaan, suatu negara tidak punya ciri khas di mata dunia. Budaya dan peradaban adalah suatu keseluruhan yang kompleks dari pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat-istiadat, serta kemampuan-kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat dalam suatu negara. Dengan demikian, kebudayaan dalam suatu masyarakat merupakan sistem nilai tertentu yang dijadikan pedoman hidup oleh warga atau masyarakat yang mendukung kebudayaan tersebut. Hal ini karena, dijadikan kerangka acuan dalam bertindak dan bertingkah laku, maka kebudayaan cenderung menjadi tradisi dalam suatu masyarakat.[2]
Nilai budaya yang ada dalam masyarakat dapat dilihat dan dirasakan dalam sistem kemasyarakatan, kekerabatan yang dituangkan dalam bentuk adat-istiadat. Suatu suku bangsa mempunyai sistem kemasyarakatan yang diwujudkan dalam bentuk adat-istiadat yang didalamnya berisi suatu gagasan yang kompleks untuk dijadilkan sebagai pedoman sikap dan perilaku manusia baik itu dalam kehidupan spiritual maupun dalam kehidupan material.[3]
Budaya atau tradisi sebagai ciptaan manusia yang muncul dari perasaan dan diwujudkan dalam bentuk sirnbol yang ekspresif , yang mempunyai berbagai macam fungsi dalam suatu masyarakat ,salah satu fungsinya yang mendasar adalah fungsi sosial. Dalam hal ini, fungsi sosial dipahami bahwa kehadiran tradisi semata-mata sebagai refleksi penguat atau kesetiakawanan sosial. Selain itu, kedudukan tradisi dalam kehidupan keberagarnaan masyarakat sebenarnya merupakan kesatuan dalam fungsi yang sama. Agama juga dipahami sebagai bagian dunia irnajinasi yang sangat penting yang berfungsi sosial
Fenomena yang  ada dalam masyarakat Kecamatan Atinggola, lebih khususnya di Desa Kota Jin Utara , masyarakat yang berada di kecamatan Atinggola yang mayoritas penduduknya  menganut Agama Islam, namun dalam merefleksikan dan mengapresiasikan nilai agamanya mereka banyak menggunakan simbol-simbol budaya yang mereka  yakini sangat berpengaruh dalam kehidupan mereka salah satunya yaitu tradisi Mandi Safar, pelaksanaan Mandi safar ini dilaksanakan setiap tahun secara bersama-sama pada bulan safar, yang lokasinya terletak di muara sungai yang  berdekatan dengan laut pantai Minanga. masyarakat meyakini bahwa dengan melakukan atau melaksanakan  mandi safar di muara, atau sungai yang mengalir langsung ke pantai, seperti pantai minanga mampu membawa dosa-dosa yang ada dalam diri mereka. Hal ini sesuai dengan pernyataan masyarakat setempat ketika diwawancarai tentang pelaksanaan mandi safar,  seperti makna filosofisnya air sungai yang mengalir di laut pantai , begitupun dosa-dosa yang ada dalam diri mereka yang dihanyutkan oleh air sungai sampai dibawah ke laut.
Tradisi mandi safar ini dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat sekitar, Hal ini dilakukan agar Dosa-dosa yang berada di dalam tubuh akan bersih dengan mandi safar tersebut, juga mempunyai maksud agar terhindar masyarakat Desa Kota Jin Utara dari bala bencana dan melakukannya dengan memohon ampun kepada Allah SWT dan harus diwujudkan tidak hanya dengan berdoa melainkan juga dilakukan dengan tradisi mandi-mandi yang dikenal dengan tradisi mandi Safar, Sementara itu, disamping untuk membersihkan dosa-dosa yang ada di dalam tubuh, Mandi Safar dilaksanakan masyarakat juga bermaksud untuk meramaikan desa Kota Jin Utara, sehingga masyarakat yang berada di Desa Kota Jin Utara  secara bersama-sama untuk berangkat ditempat tujuan dengan membawa bekal untuk makan bersama ditempat tersebut untuk melaksanakan mandi safar. Mandi Safar juga dilaksanakan bukan hanya di Desa Kota Jin Utara, tetapi semua desa yang berada di Kecamatan Atinggola.
Dengan tradisi Mandi safar tersebut mempunyai makna kebersamaan dan untuk mempererat tali silatuhrahmi atau ikatan tali persaudaraan, dan dilakukan dengan mengalirkan air keseluruh tubuh maka  akan terhindar dari bala bencana. Oleh karena itu, anggota badan yang kotor tidak cukup dibersihkan dengan mandi biasa, namun harus dibersihkan melalui mandi safar tersebut.
Berdasarkan  Latar belakang masalah diatas maka peneliti sangat tertarik untuk mengkaji lebih dalam lagi tentang  tradisi mandi safar  di desa kota jin utara. Dengan formulasi judul Tradisi Mandi Safar dalam Persfektif Aqidah Islam (Studi kasus  Desa  Kota Jin Utara, Kecamatan Atinggola)”.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi inti rumusan masalah adalah sebagai berikut ;
1.      Bagaimana Prosesi Pelaksanaan Tradisi Mandi Safar diDesa Kota Jin Utara Kecamatan Atinggola?
2.      Bagaimana perspektif aqidah Islam terhadap pelaksanaan Tradisi Mandi Safar Desa Kota Jin Utara Kecamatan Atinggola ?


C.    Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.      Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan yang diinginkan dari peneliti ini adalah sebagai berikut :
a.       Untuk mengetahui Bagaimana Prosesi Pelaksanaan Mandi Safar pad Masyarakat Desa Kota Jin Utara Kecamatan Atinggola.
b.      Untuk Mengetahui prespektif aqidah Islam tentang Tradisi Mandi Safar Desa Kota Jin Utara Kecamatan Atinggola.
2.      Manfaat Penelitian
          Manfaat penelitian ini meliputi dua hal, yaitu manfaat teoritis dan praktis.
a.    Manfaat teoritis, penelitian ini memiliki kegunaan untuk memperoleh pengalaman dalam melakukan penelitian di lapangan. Dan juga dapat berguna untuk pembaca agar dapat memahami Tradisi Mandi Safar dalam Presfektif Aqidah Islam, khusunya di desa kota jin Utara kecamatan Atinggola
b.   Manfaat Praktis, Berguna untuk pengembangan keilmuan pengetahuan terhadap Tradisi Mandi Safar dalam Presfektif Aqidah Islam.


D.    Pengertian Judul dan Defenisi Operasional
1.      Pengertian Judul
            Demi menghindari kekeliruan interpertatif pada judul penelitian, maka sangat penting  untuk menjelaskan beberapa istilah yang digunakan merangkai judul dimaksud. Istilah-istilah yang menjadi kata kunci.
a.   Tradisi
      Tradisi adalah sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama.[4]
b.      Mandi Safar
Mandi Safar adalah suatu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat, dengan cara mandi  secara bersama-sama di muara sungai pada bulan safar, yang diyakini oleh masyarakat sebagai suatu sarana untuk menghapus dosa-dosa atau untuk mensucikan diri mereka.




c.       Aqidah
Aqidah adalah kepercayaan dasar atau kepercayaan pokok.[5]
d.      Islam
      Islam adalah agama yang diajarkan Nbi Muhammad SAW, berpedoman pada kitab suci Al-Qur’an yang diturunkan ke dunia melalui wahyu Allah SWT.[6]
2.      Defenisi Operasional
Berdasarkan pengertian judul tersebut, maka secara operasional judul proposal ini membahas tentang bagaimana Tradisi Mandi pada masyarakat didesa kota jin utara, kecamatan Atinggola di lihat dalam presfektif Aqidah Islam.
E.     Telaah Pustaka
Berdasarkan peneliti terhadap penelitian yang membahas tentang Tradisi Mandi Safar, sejauh pemahaman peneliti tentang penelitian ini sudah ada diantaranya :
1.      Skirpsi yang berjudul “Persepsi Masyarakat Tentang Mandi Safar (Studi di Desa Kota Jin Utara, Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara)”, skripsi yang ditulis oleh Nurhayati Ladiku        Jurusa Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo, skripsi ini membahas tentang persepsi masyarakat tentang tradisi mandi safar dan untuk mengetahui seberapa pentingnya ritual mandi safar bagi masyarakat desa Kota Jin Utara serta Pergeseran tradisi mandi safar
2.      Skripsi berjudul “ Budaya Mandi Safar ( Studi Kasus di Kecamatan Singkep Kabupaten Lingga”. Skripsi yang ditulis oleh E.Ayumuharani, Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Martim Raja Ali Haji Tanjung Pinang Tahun 2013, skripsi ini membahas mengenai Budaya Mandi Safar di kecamatan Singkep yang masih terjaga dan dilaksanakan hingga saat ini , teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori institusi sosial, didalam teori tersebut terdapat lima komponen yang mendukung lestarinya budaya mandi safar, yaitu institusi keluarga, pendidikan, ekonomi, politik dan Agama.
Terkait objek yang penulis bahas maka dalam skripsi ini penulis lebih mengkhususkan penelitian pada Tradisi Mandi Safar dalam Presfektif Aqidah Islam ( Studi kasus Desa Kota Jin Utara Kecamatan Atinggola ). Sehingga tidak saja objek yang diteliti berbeda, teori dan pendekatannyapun juga berbeda. Hal-hal tersebutlah yang menjadikan skripsi ini berbeda dengan karya ilmiah lainnya.

F.     Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan penelitian ini yaitu : disusun menjadi lima bab, yang masing-masing sebagai berikut :
Bab satu : Pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,pengertian judul dan  defenisi operasional, telaah pustaka, dan sistematika pembahasan.
Bab dua : dalam bab ini peneliti akan membahas kajian teori yang berisi tentang penjelasan keagamaan dan kebudayaan, pengaruh Agama terhadap sistem kebudayaan,pengertian dan pembagian mandi
Bab tiga : dalam bab ini peneliti membahas tentang Metode penelitian yang berisi tentang jenis dan pendekatan penelitian, lokasi penelitian, kehadiran peneliti, sumber data, teknik pengumpulan data, analisis data dan yang terakhir tahap-tahap penelitian.
Bab empat : Pembahasan dalam bab ini penulis akan mendeskripsikan Tradisi Mandi Safar dalam Persfektif Aqidah Islam ( Studi Desa Kota Jin Utara Kecamatan Atinggola).
Bab lima : bab ini merupakan bab terakhir yang berisi penutup yang terdiri atas kesimpulan dan saran.




[1] Adeng Muchtar Ghazali, Antropologi Agama, (Bandung : ALFABETA, cv,2011),h.31
[2] Ibid, h. 32-33
[3] Muhammad  Fadlun, Tradisi Keislaman, ( Surabaya : Al-miftah, T.th ), h.2-3
[4] Tim Prima Pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Terbaru (Gitamedia Press), h 661
[5] Depertemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Jakarta : Balai Pustaka, 2001),h.783
[6] Kamus Besar Bahasa Indonesia, Online

No comments: