MAKALAHKU: Tradisi Mandi Safar Dalam Prespektif Aqidah Islam Studi Kasus Desa Kota Jin Utara Kecamatan Atinggola,

SELAMAT DATANG DAN SEMOGA BERMANFAAT

Sunday, February 25, 2018

Tradisi Mandi Safar Dalam Prespektif Aqidah Islam Studi Kasus Desa Kota Jin Utara Kecamatan Atinggola,


ABSTRAK
Belawati Kuale NIM :13 301 2005, Judul : Tradisi Mandi Safar Dalam Prespektif Aqidah Islam Studi Kasus Desa Kota Jin Utara Kecamatan Atinggola, Skripsi Fakulatas Ushuluddin dan Dakwah, Jurusan Filsafat Agama, Institut Agama Isalam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo.
Kata Kunci :Tradisi Mandi Safar, Prespektif Aqidah Islam.
Pembahasan skripsi ini fokus pada pokok permasalahan yang diangkat dari judul skripsi yakni Tradisi Mandi Safar Dalam Prespektif Aqidah Islam Studi Kasus Desa Kota Jin Utara Kecamatan Atinggola. Berdasarkan hasil observasi awal peneliti yang menemukan masalah tersebut maka dengan ini peneliti merasa tertarik untuk meneliti tradisi ini 1. Bagaimana Proses pelaksanaan Tradisi Mandi Safar pada masyarakat Desa Kota Jin Utara Kecamatan Atinggola ?. 2. Bagaimana Prespektif Aqidah Islam terhadap proses pelaksanaan Tradisi Mandi Safar dimasyarakat Desa Kota Jin Utara Kecamatan Atinggola ? Dan mengapa Tradisi Mandi Safar ini masih dilakukan sampai saat ini.
            Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, tehnik pengumpulan data dengan cara observasi, telaah dokumentasi, wawancara, pendekatan fenemonologis, pendekatan Antropologis, Pendekatan Historis dan Pendekatan Teologi Normatif, serta menggunakan analisis data dengan Model interaksi dengan Masyarakat untuk mengumpulkan data-data. Berdasarkan hasil wawancara terhadap masyarakat tradisi Mandi Safar ini dilakukan setiap Tahun pada bulan safar, Tradisi ini berasal dari kerajaan Atinggola, Mandi Safar merupakan hari keistimewaan buat masyarakat Atinggola terutama yang berada didesa Kota Jin Utara.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa Tradisi Mandi Safar, merupakan ritual yang lazim dilakukan masyarakat Desa Kota Jin Utara, sebagai sarana Untuk mensucikan diri atau menghapus dosa. Dalam prosesinya tradisi ini banyak mengandung makna, sehingga masyarakat masih mempertahankan tradisi tersebut.


No comments: